Israel dan Hamas Setuju Gencatan Senjata Atas Konflik Gaza

Sebuah gambar menunjukkan ledakan setelah serangan Israel menargetkan sebuah bangunan di Kota Gaza, pada 14 Mei 2021. (Mahmud Hams / AFP via Getty Images)

JACK PHILLIPS

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi para pejabat menyetujui gencatan senjata dengan Hamas setelah 11 hari pertempuran.

Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan para menteri kabinet keamanannya setuju “menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata bersama tanpa syarat, akan berlaku pada waktu yang akan datang.”

Seorang pejabat Hamas kepada Reuters mengatakan bahwa, mereka mulai gencatan senjata Gaza yang “saling menguntungkan” pada pukul 02.00 pagi Jumat 21 Mei 2021 waktu setempat.

Itu setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berbicara dengan Netanyahu melalui sambungan telepon dan mendesak gencatan senjata dengan Hamas awal pekan ini, menurut Gedung Putih.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan pada 20 Mei mengatakan, laporan tentang kemungkinan gencatan senjata sangat “membesarkan hati.” Ia mengatakan, Amerika Serikat sedang mencoba “untuk melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mengakhiri konflik.”
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diaktifkan untuk mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, di atas kota Ashdod di Israel selatan, pada 12 Mei 2021. (Emmanuel Dunand / AFP via Getty Images / TNS)

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada 20 Mei juga meningkatkan seruannya untuk menggelar gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa, “tidak ada pembenaran, termasuk kontraterorisme atau pembelaan diri, untuk pengunduran diri oleh pihak-pihak yang berkonflik atas kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional.”

Biden, dalam panggilan teleponnya 19 Mei dengan Netanyahu, mengatakan Israel harus terlibat dalam “penurunan signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata.” Netanyahu menolak dan mengatakan kepada media, dia “bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai”.

Selama konflik berlangsung, Hamas menembakkan ribuan roket ke wilayah sipil Israel mulai 10 Mei 2021. Israel meresponnya dengan ratusan serangan udara dan sejumlah serangan darat.

Sementara itu, Militer Israel melaporkan antara pukul 07.00 pagi dan 02.00 pagi waktu setempat, sebanyak 300 roket ditembakkan dari Gaza, dengan 299 di antaranya memasuki Israel, meskipun sekitar 90 persen di antaranya berhasil dicegat, seperti dilaporkan Haaretz.

Setidaknya 230 warga Palestina tewas dan 1.710 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, meskipun tidak memisahkan j warga sipil dan pejuang milisi. Hamas dan kelompok Jihad Islam menyatakan bahwa, setidaknya 20 anggotanya tewas, sementara pejabat Israel mengatakan jumlahnya jauh lebih tinggi.

Sebanyak 12 orang di Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, seorang gadis berusia 16 tahun, dan seorang tentara, tewas akibat serangan Hamas. Militer mengatakan rudal anti-tank yang ditembakkan dari Gaza, menghantam bus kosong di dekat perbatasan pada 20 Mei 2021 yang melukai ringan seorang tentara Israel. (ET/asr/sun)

0 comments